PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI
TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA
KOPKAR
PT KARYADIBYA MAHARDHIKA JAYANDARU
BAKALAN
Dian Pertiwi (14101011)
Dosen Metode Penelitan Bisnis :
Dr. Hj. Ike Kusdyah Rachmawati,
SE., MM.
Sekolah
Tiggi Ilmu Ekonomi Asia Malang
Program
Studi Manajemen
2017
I.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keberhasilan
berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya
tergantung pada pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana
ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber
daya manusia. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus
diperhatikan oleh perusahaan, Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor
penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya
mewujudkan tujuan perusahaan.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan oleh
organisasi agar memberikan andil positif terhadap semua kegiatan perusahaan
dalam mencapai tujuannya, setiap karyawan diharapkan memiliki motivasi kerja dan
disiplin kerja yang tinggi sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas
kerja yang tinggi pula. Karena dengan motivasi dan disiplin kerja, seorang
karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi
tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi
motif dan motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi. Dan tanpa adanya
kedisiplinan kerja, karyawan tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal.
Terkait beberapa penjelasan mengenai motivasi di atas, baik
jika mengetahui secara rinci apa defenisi dari motivasi itu sendiri.
a.
Motivasi adalah keinginan (desires, wants),tujuan (aims,
goals), kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif, sikap,
insentif.
b.
Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan
tingkat, arah dan persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan seseorang dalam
bekerja.
c.
Motivasi internal adalah dorongan (drives) dan
perilaku (attitude). Kita semua termotivasi, baik positif maupun
negative
Herzberg mengemukakan
teori dua factor, yaitu (1)Hygiene Factors yang meliputi gaji, kehidupan
pribadi, kualitas supervise, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar
pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. Dalam hal ini Hygiene Factors disebut juga Motivasi
Eksternal; (2) Motivation Factors yang dikaitkan dengan isi pekerjaan
mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan. Motivation
Factors juga disebut Motivasi Internal. (Koontz, 1990:123)
Selain itu, motivasi internal salah satu contoh adalah dengan
penilaian prestasi yang diharapkan bisa memacu semangat kerja karyawan.
“Penilaian prestasi adalah proses dimana organisasi menilai atau mengevaluasi
prestasi kerja karyawan” (Rachmawati, 2008:123)
Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan,
menghargai, menciptakan pekerjaan yang lebih menarik, menjadi pendengar yang
baik, memberi tantangan, serta menolong tapi tidak melakukan sesuatu bagi orang
lain yang sebenarnya dapat dilakukan oleh dirinya sendiri.
Pemberian motivasi dan peningkatan
kedisiplinan kerja adalah faktor yang diperhitungkan untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini cukup beralasan sebab disiplin merupakan faktor yang mencerminkan sikap dan
karakter seseorang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka motivasi dan disiplin
kerja merupakan masalah yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa adanya motivasi dan
peningkatan disiplin kerja, karyawan akan merasa kurang adanya semangat kerja
yang tentunya berpengaruh pada produktifitas kerja pula. Imbasnya bisa terjadi
pada karyawan yang tidak mencapai standart kerja, yaitu seperti adanya mutasi
karyawan. Sehingga kemampuan manajemen dalam memberikan motivasi dan sadar akan
kedisiplinan, akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
Keadaan demikian yang melatar
belakangi penulis dalam penyusunan riset sumber daya manusia yang selanjutnya
penulis tangkap dengan judul: “PENGARUH
KEDISIPLINAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA KOPKAR PT KARYADIBYA MAHARDHIKA JAYANDARU”
Rumusan Masalah
1. Apakah kedisiplinan
kerja berpengaruh pada
produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
2. Apakah pemberian motivasi
terhadap karyawan berpengaruh
pada
produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
3. Apakah peningkatan
kedisiplinan dan pemberian motivasi berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar
PT KDM Jayandaru?
4.
Variabel apakah yang dominan berpengaruh pada produktivitas
kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Batasan Masalah
1.
Penelitian ini dilakukan di Kopkar PT KDM Jayandaru
2.
Penelitian ini berlaku bagi karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi
pada variabel motivasi dan variabel peningkatan kedisiplinan yang diduga dapat
mempengaruhi produktivitas karyawan Kopkar
PT KDM Jayandaru
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi karyawan terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
4. Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan
berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Kopkar PT KDM Jayandaru diharapkan dapat memberikan
masukan-masukan mengenai peranan motivasi dan pentingnya peningkatan kedisiplinan
kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sehingga terjadi
pertimbangan dalam melaksanakannya.
2. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai peranan motivasi dan peningkatan kedisiplinan kerja dalam
upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan melihat praktiknya
secara langsung.
3. Pihak lain, yaitu sebagai tambahan referensi bagi
rekan-rekan yang memerlukan sumber data dalam melakukan penelitian dengan tajuk
dan objek riset sumber daya manusia yang sama.
II. LANDASAN TEORI
Pengertian
Motivasi
Orang-orang
tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam
motivasi mereka melakukan hal itu. "Motivasi
orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan
di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan,
menggerakkan dan menyalurkan perilaku kearah tujuan” (Koontz, 1990:115)
Adapun beberapa definisi motivasi
dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a.
Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula
diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu
(Manullang, 1982: 76)
b.
Motivasi seringkali diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk
berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu
mempunyai tujuan tertentu (As’Ad, 2003: 45)
Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin
kerja menurut Anoraga (2006: 46)
disiplin dalam kamus bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta adalah Latihan
batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata
tertib.
Produktivitas Kerja Karyawan
Adapun
beberapa definisi produktivitas dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a.
Pengertian Phisiologi Produktivitas yaitu sikap mental yang
selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari
kemarin, esok haruslebih baik dari hari ini. Pengertian ini mempunyai makna
bahwa dalam perusahaan atau pabrik, manajemen harus terus menerus melakukan
perbaikan proses produksi, sistem kerja, lingkungan kerja dan lain-lain. (Sugeng Budiono, 2003: 201)
b. Produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan
output yang optimal bahkan kalau mungkin
yang maksimal. (Sondang P.Siagian, 2005:
75)
c. Produktivitas pada hakekatnya
meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini
harus lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok
harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini. (Komarudin,1992:
121)
Empiris/Penelitian Terdahulu
Penelitian
oleh Ibriati Kartika Alimuddin tahun 2012 dengan judul “Pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja karyawan pada pt. telkom indonesia, tbk cabang makassar”. Menggunakan variabel penelitian
antara lain variabel bebas (motivasi) dan variabel terikat (produktivitas
kerja). Hasil dari penelitian ini adalah “Variabel motivasi yang terdiri atas
motivasi eksternal dan motivasi internal baik secara simultan maupun parsial,
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan PT Telkom Tbk tahun 2012”.
Alimuddin (2012:68)
Hipotesa
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1:
Ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari kedisiplinan (X1) terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H2:
Ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari pemberian motivasi (X2)
terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H3:
Ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari peningkatan kedisiplinan (X1)
dan pemberian motivasi (X2) terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H4:
Ada variabel yang berpengaruh paling dominan dari pemberian motivasi (X2)
terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
III. METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif Kuantitatif. Menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Populasi
Menurut Arikunto (1998:115), populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2008:80), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang
dimaksud sebagai populasi adalah Kopkar PT KDM
“Jayandaru” yang berlokasikan di jl. Raya Purwosari km 2,5 desa Bakalan Kec.
Pasuruan dengan jumlah karyawan sebanyak 651 karyawan.
Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 5% (32
orang) dari seluruh karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru yang secara keseluruhan
berjumlah 651 karyawan. Yang terdiri dari karyawan Structural maupun Non
Structural. Berikut data karyawan yang diperoleh :
Structural
|
|
Jabatan
|
Jumlah
|
Staff
|
19
|
Non Structural
|
|
Jabatan
|
Jumlah
|
Mandor GL & GT
|
24
|
Mandor Pack/Inner
|
3
|
Mandor Selonsong
|
1
|
Mandor Banderol
|
1
|
Pasok GL & GT
|
12
|
Pasok Pack/Inner
|
1
|
Pasok Selonsong
|
1
|
Pasok Banderol
|
1
|
Operator GL & GT
|
396
|
Operator Pack/Inner
|
72
|
Operator Selonsong
|
60
|
Operator Banderol
|
60
|
Total
|
651
|
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam metode penelitian ini kami menggunakan teknik Disproportionate Stratified Random
Sampling (probability sampling)
Teknik Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian ini kami menggunakan teknik pengumpulan data penelitian
lapangan yang bertujuan untuk memperoleh bahan atau
data yang diperlukan, yang dilaksanakan dengan cara observasi lapangan. Selain
itu diadakan pula wawancara, observasi dan survey/kuesioner.
a. Observasi ( Pengamatan )
Observasi yaitu teknik
pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan secara langsung pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
b. Interview ( Wawancara )
Interview yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru.
c. Survey/Kuesioner
Yaitu
teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam
bentuk sample dari sebuah populasi. Dari jawaban hasil tersebut nantinya akan
digunakan untuk mengukur pengaruh dan hubungan antara peningkatan kedisiplinan
dan pemberian motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM
Jayandaru.
IV. HASIL PENELITIAN / TEMUAN
Hasil Penelitian
1.
Apakah disiplin
kerja berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT
KDM Jayandaru?
Iya,
karena dengan disiplin saat bekerja maka pekerjaan karyawan akan selesai dengan
efektif dan efisien.
2.
Apakah pemberian motivasi
terhadap karyawan berpengaruh
pada
produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Iya,
karena apabila karyawan sudah termotivasi, maka
karyawan akan lebih mempunyai semangat yang lebih tinggi dalam bekerja sehingga produktivitas kerja lebih bagus.
3.
Apakah pemberian motivasi
dan disiplin kerja berpengaruh pada produktivitas
kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Iya,
karna dengan disiplin dan pemberian motivasi maka karyawan akan semakin menyadari
tanggung jawabnya dan lebih semangat
saat bekerja yang akan mengakibatkan peningkatan
pada produktivitas kerja mereka.
4.
Variabel apakah yang dominan berpengaruh pada produktivitas
kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Motivasi, karena motivasi merupakan faktor utama dalam
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Kopkar PT Karyadibya Mahardhika
Jayandaru.
Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan
regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai
pemeriksa yang tidak bias dan efisien dari satu persamaan regresi berganda
dengan metode kuadrat terkecil (least square) perlu dilakukan pengujian
untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi
klasik. Yaitu: berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas, tidak ada
heteroskedastisitas, dan tidak ada autokorelasi. Proses uji prasyarat pada
penelitian ini antara lain:
1.
Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk
mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation (VIF).
Apabila niali VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi 10, maka tidak terjadi
(bebas) multikolinieritas.
2.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam
regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri,
maksud korelasi dengan dirinya sendiri yaitu nilai variabel dependen tidak
berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya
atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat
digunakan uji Durbin-Waston (DW).
3.
Uji
Heteroskedastisitas
Dalam sebuah model
regresi yang baik selain tidak terjadi multikolinieritas, maka variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain harus tetap
(homoskedastisitas). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain berbeda, maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.
Uji Normalitas
Uji normalitas
dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas
adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari
hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Teknik
Analisa Data
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda yaitu
teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yang
meliputi peningkatan kedisiplinan (X1) dan pemberian motivasi (X2) terhadap variabel
terikat yaitu produktivitas kerja (Y). Adapun rumus model analisis linear
berganda yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Y = β1X1 +
β2X2
Dimana :
Y = Produktivitas Kerja
X1 = Peningkatan
Kedisiplinan
X2 = Pemberian
Motivasi
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Motivasi dan disiplin kerja pada Kopkar PT KDM Jayandaru
memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja berdasarkan persepsi
karyawan.
2. Motivasi eksternal dan internal berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
3.
peningkatan produktivitas erja sebagian besar terpengaruh dari kedisiplinan.
Sedangkan untuk menimbulkan kedisiplinan tersebut maka sangat di butuh kan
beberapa factor yang diantara nya adalah sebuah motivasi sebagai pendorong
untuk tercapainya tujuan bersama.
Saran
Beberapa saran yang
dapat diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Disarankan kepada perusahaan agar memaksimalkan motivasi. Karena ketika perusahaan
memberikan motivasi baik secara eksternal maupun internal, maka kinerja
karyawan sudah pasti meningkat.
2. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan kedisiplinan kerja antar karyawan
dan atasan, apabila karyawan sadar akan kedisiplinan, otomatis produktivitas
mereka meningkat. Karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitar juga.
3. kepada setiap pimpinan perusahaan atau pemimpin dalam suatu organisasi agar
dapat memotivasi karyawan atau bawahannya dan bagi karyawan setidak nya selalu
melakukan pekerjaan dengan sikap yang disiplin.
DAFTAR PUSTAKA
Koontz, Harold, Cyril O’Donnell,
dan Heinz Weihrich. 1990. Manajemen.
Jakarta : Erlangga.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : CV Andi Offset
Manullang, M. 1982. Dasar-dasar
Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.
As'ad,
Moh. 2003. Psikologi Industri: Seri Ilmu Sumber Daya
Manusia.
Liberty,. Yogyakarta.
Anoraga Panji, 2006. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
M. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan. Kerja.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Siagian, P. Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Komarudin. 1992. Manajemen Pengawasan
Terpadu, Kualitas Terpadu (Suatu Pengantar). Jakarta : Rajawali Press.
Alimuddin, Ibriati Kartika. 2012. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan pada pt. telkom indonesia, tbk cabang Makassar. Makassar.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Offset, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2010. Metode Penelian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.