Kamis, 20 Juli 2017

Riset SDM (UAS)



PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI
TERHADAP  PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA
KOPKAR PT KARYADIBYA MAHARDHIKA JAYANDARU
BAKALAN


Dian Pertiwi (14101011)
Dosen Metode Penelitan Bisnis :
Dr. Hj. Ike Kusdyah Rachmawati, SE., MM.
Sekolah Tiggi Ilmu Ekonomi Asia Malang
Program Studi Manajemen
2017


I.          PENDAHULUAN
Latar belakang
Keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan, Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan oleh organisasi agar memberikan andil positif terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, setiap karyawan diharapkan memiliki motivasi kerja dan disiplin kerja yang tinggi sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi pula. Karena dengan motivasi dan disiplin kerja, seorang karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi. Dan tanpa adanya kedisiplinan kerja, karyawan tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal.
Terkait beberapa penjelasan mengenai motivasi di atas, baik jika mengetahui secara rinci apa defenisi dari motivasi itu sendiri.
a.       Motivasi adalah keinginan (desires, wants),tujuan (aims, goals), kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif, sikap, insentif.
b.      Motivasi adalah dorongan dalam diri yang berhubungan dengan tingkat, arah dan persistensi –konsistensi usaha yang dilakukan seseorang dalam bekerja.
c.       Motivasi internal adalah dorongan (drives) dan perilaku (attitude). Kita semua termotivasi, baik positif maupun negative
Herzberg mengemukakan teori dua factor, yaitu (1)Hygiene Factors yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervise, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. Dalam hal ini Hygiene Factors disebut juga Motivasi Eksternal; (2) Motivation Factors yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan. Motivation Factors juga disebut Motivasi Internal. (Koontz, 1990:123)
Selain itu, motivasi internal salah satu contoh adalah dengan penilaian prestasi yang diharapkan bisa memacu semangat kerja karyawan. “Penilaian prestasi adalah proses dimana organisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja karyawan” (Rachmawati, 2008:123)
Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi penghargaan, menghargai, menciptakan pekerjaan yang lebih menarik, menjadi pendengar yang baik, memberi tantangan, serta menolong tapi tidak melakukan sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya dapat dilakukan oleh dirinya sendiri.
Pemberian motivasi dan peningkatan kedisiplinan kerja adalah faktor yang diperhitungkan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hal ini cukup beralasan sebab disiplin  merupakan faktor yang mencerminkan sikap dan karakter seseorang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka motivasi dan disiplin kerja merupakan masalah yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa adanya motivasi dan peningkatan disiplin kerja, karyawan akan merasa kurang adanya semangat kerja yang tentunya berpengaruh pada produktifitas kerja pula. Imbasnya bisa terjadi pada karyawan yang tidak mencapai standart kerja, yaitu seperti adanya mutasi karyawan. Sehingga kemampuan manajemen dalam memberikan motivasi dan sadar akan kedisiplinan, akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Keadaan demikian yang melatar belakangi penulis dalam penyusunan riset sumber daya manusia yang selanjutnya penulis tangkap dengan judul: “PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP  PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA KOPKAR PT KARYADIBYA MAHARDHIKA JAYANDARU”

Rumusan Masalah
1.   Apakah kedisiplinan kerja berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
2.    Apakah pemberian motivasi terhadap karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
3.    Apakah peningkatan kedisiplinan dan pemberian motivasi berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
4.      Variabel apakah yang dominan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Batasan Masalah
1.      Penelitian ini dilakukan di Kopkar PT KDM Jayandaru
2.      Penelitian ini berlaku bagi karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru 
3.  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada variabel motivasi dan variabel peningkatan kedisiplinan yang diduga dapat mempengaruhi produktivitas karyawan Kopkar  PT KDM Jayandaru
Tujuan Penelitian
1.   Untuk mengetahui pengaruh motivasi karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
2.     Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
3.     Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
4.   Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru.
Manfaat Penelitian
1.   Bagi Kopkar PT KDM Jayandaru diharapkan dapat memberikan masukan-masukan mengenai peranan motivasi dan pentingnya peningkatan kedisiplinan kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sehingga terjadi pertimbangan dalam melaksanakannya.
2.   Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai peranan motivasi dan peningkatan kedisiplinan kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan melihat praktiknya secara langsung.
3.    Pihak lain, yaitu sebagai tambahan referensi bagi rekan-rekan yang memerlukan sumber data dalam melakukan penelitian dengan tajuk dan objek riset sumber daya manusia yang sama.


II.      LANDASAN TEORI
Pengertian Motivasi
Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu. "Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan menyalurkan perilaku kearah tujuan” (Koontz, 1990:115)
Adapun beberapa definisi motivasi dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a.       Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Manullang, 1982: 76)
b.      Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu mempunyai tujuan tertentu (As’Ad, 2003: 45)
Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja menurut  Anoraga (2006: 46) disiplin dalam kamus bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta adalah Latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib.
Produktivitas Kerja Karyawan
Adapun beberapa definisi produktivitas dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut:
a.     Pengertian Phisiologi Produktivitas yaitu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok haruslebih baik dari hari ini. Pengertian ini mempunyai makna bahwa dalam perusahaan atau pabrik, manajemen harus terus menerus melakukan perbaikan proses produksi, sistem kerja, lingkungan kerja dan lain-lain. (Sugeng Budiono, 2003: 201)
b.   Produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan  kalau mungkin yang maksimal. (Sondang P.Siagian, 2005: 75)
c.    Produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini.  (Komarudin,1992: 121)
Empiris/Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Ibriati Kartika Alimuddin tahun 2012 dengan judul “Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada pt. telkom indonesia, tbk cabang makassar. Menggunakan variabel penelitian antara lain variabel bebas (motivasi) dan variabel terikat (produktivitas kerja). Hasil dari penelitian ini adalah “Variabel motivasi yang terdiri atas motivasi eksternal dan motivasi internal baik secara simultan maupun parsial, berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan PT Telkom Tbk tahun 2012”. Alimuddin  (2012:68)

Model Kerangka Teori



Hipotesa
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari kedisiplinan (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H2: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari pemberian motivasi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H3: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari peningkatan kedisiplinan (X1) dan  pemberian motivasi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.
H4: Ada variabel yang berpengaruh paling dominan dari pemberian motivasi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) Kopkar PT KDM Jayandaru.


III.   METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif Kuantitatif. Menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Populasi
Menurut Arikunto (1998:115), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2008:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang dimaksud sebagai populasi adalah Kopkar PT KDM “Jayandaru” yang berlokasikan di jl. Raya Purwosari km 2,5 desa Bakalan Kec. Pasuruan dengan jumlah karyawan sebanyak 651 karyawan.
Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 5% (32 orang) dari seluruh karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru yang secara keseluruhan berjumlah 651 karyawan. Yang terdiri dari karyawan Structural maupun Non Structural. Berikut data karyawan yang diperoleh :
Structural
Jabatan
Jumlah
Staff
19
Non Structural
Jabatan
Jumlah
Mandor GL & GT
24
Mandor Pack/Inner
3
Mandor Selonsong
1
Mandor Banderol
1
Pasok GL & GT
12
Pasok Pack/Inner
1
Pasok Selonsong
1
Pasok Banderol
1
Operator GL & GT
396
Operator Pack/Inner
72
Operator Selonsong
60
Operator Banderol
60
Total
651
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam metode penelitian ini kami menggunakan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling (probability sampling)
Teknik Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian ini kami menggunakan teknik pengumpulan data penelitian lapangan yang bertujuan untuk memperoleh bahan atau data yang diperlukan, yang dilaksanakan dengan cara observasi lapangan. Selain itu diadakan pula wawancara, observasi dan survey/kuesioner.
a.       Observasi ( Pengamatan )                                                                                           
Observasi yaitu teknik pengumpulan data  dengan melakukan pengamatan secara langsung pada Kopkar PT KDM Jayandaru.
b.      Interview ( Wawancara )
Interview yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru.
c.       Survey/Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan  cara menyusun daftar  pertanyaan yang diajukan pada responden dalam bentuk sample dari sebuah populasi. Dari jawaban hasil tersebut nantinya akan digunakan untuk mengukur pengaruh dan hubungan antara peningkatan kedisiplinan dan pemberian motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru.

IV.   HASIL PENELITIAN / TEMUAN
Hasil Penelitian
1.      Apakah disiplin kerja berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Iya, karena dengan disiplin saat bekerja maka pekerjaan karyawan akan selesai dengan efektif dan efisien.
2.      Apakah pemberian motivasi terhadap karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Iya, karena apabila karyawan sudah termotivasi, maka karyawan akan lebih mempunyai semangat yang lebih tinggi dalam bekerja sehingga produktivitas kerja lebih bagus.
3.      Apakah pemberian motivasi dan disiplin kerja berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Iya, karna dengan disiplin dan pemberian motivasi maka karyawan akan semakin menyadari tanggung jawabnya dan lebih semangat saat bekerja yang akan mengakibatkan peningkatan pada produktivitas kerja mereka.
4.      Variabel apakah yang dominan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan Kopkar PT KDM Jayandaru?
Motivasi, karena motivasi merupakan faktor utama dalam mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Kopkar PT Karyadibya Mahardhika Jayandaru.
Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (least square) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Yaitu: berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas, tidak ada heteroskedastisitas, dan tidak ada autokorelasi. Proses uji prasyarat pada penelitian ini antara lain:
1.      Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation (VIF). Apabila niali VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi 10, maka tidak terjadi (bebas) multikolinieritas.
2.      Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, maksud korelasi dengan dirinya sendiri yaitu nilai variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Waston (DW).
3.      Uji Heteroskedastisitas
Dalam sebuah model regresi yang baik selain tidak terjadi multikolinieritas, maka variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain harus tetap (homoskedastisitas). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.      Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Teknik Analisa Data
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda yaitu teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yang meliputi peningkatan kedisiplinan (X1) dan pemberian motivasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu produktivitas kerja (Y). Adapun rumus model analisis linear berganda yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Y = β1X1 + β2X2
Dimana :
Y = Produktivitas Kerja
X1 = Peningkatan Kedisiplinan
X2 = Pemberian Motivasi

V.      PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.      Motivasi dan disiplin kerja pada Kopkar PT KDM Jayandaru memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja berdasarkan persepsi karyawan.
2.      Motivasi eksternal dan internal berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
3.      peningkatan produktivitas erja sebagian besar terpengaruh dari kedisiplinan. Sedangkan untuk menimbulkan kedisiplinan tersebut maka sangat di butuh kan beberapa factor yang diantara nya adalah sebuah motivasi sebagai pendorong untuk tercapainya tujuan bersama.

Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut:
1.      Disarankan kepada perusahaan agar memaksimalkan motivasi. Karena ketika perusahaan memberikan motivasi baik secara eksternal maupun internal, maka kinerja karyawan sudah pasti meningkat.
2.      Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan kedisiplinan kerja antar karyawan dan atasan, apabila karyawan sadar akan kedisiplinan, otomatis produktivitas mereka meningkat. Karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitar juga.
3.      kepada setiap pimpinan perusahaan atau pemimpin dalam suatu organisasi agar dapat memotivasi karyawan atau bawahannya dan bagi karyawan setidak nya selalu melakukan pekerjaan dengan sikap yang disiplin.




DAFTAR PUSTAKA
Koontz, Harold, Cyril O’Donnell, dan Heinz Weihrich. 1990. Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : CV Andi Offset

Manullang, M. 1982. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

As'ad, Moh. 2003. Psikologi Industri: Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Liberty,. Yogyakarta.

Anoraga Panji, 2006. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

M. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan. Kerja. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Siagian, P. Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Komarudin. 1992. Manajemen Pengawasan Terpadu, Kualitas Terpadu (Suatu Pengantar). Jakarta : Rajawali Press.

Alimuddin, Ibriati Kartika. 2012. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada pt. telkom indonesia, tbk cabang Makassar. Makassar.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Offset, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2010. Metode Penelian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.